Selasa, 04 Desember 2012

PRINSIP DAN METODE PENINGKATAN KUALITAS AQIDAH


 PRINSIP DAN METODE PENINGKATAN KUALITAS AQIDAH

A. Pengertian Aqidah Islamiyah

Kata aqidah berasal dari kata dasar bahasa arab al aqdu (jamak = al aqaid). Secara etimologi mempunyai arti ikatan, pengesahan, penguatan, menjadi kokoh, pengikatan dengan kuat, keyakinan, dan penetapan. Dalam pengertian terminologi aqidah adalah perkara yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa menjadi tenteram karenanya, sehingga menjadi suatu kenyataan yang teguh dan kokoh, yang tidak tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan. aqidah islam membahas keyakinan nama, sifat dan perbuatan Allah, malaikat dan makhluk gaib lainnya, wahyu dalam bentuk kitab-kitab, sifat dan mukjizat rasul-rasul, hari akhir serta takdir baik dan buruk.

Senin, 03 Desember 2012

Kedudukan Aqidah Islamiyah



B. Kedudukan Aqidah Islamiyah

Dalam ajaran Islam, aqidah memiliki kedudukan yang sangat penting. Ibarat suatu bangunan, aqidah adalah pondasinya, sedangkan ajaran Islam yang lain, seperti ibadah dan akhlak, adalah bangunan bagian atasnya. Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 285
آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ ۚ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ

Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali".



Minggu, 02 Desember 2012

Tujuan Aqidah Islamiyah


C. Tujuan Aqidah Islamiyah

Tujuan dari aqidah Islam adalah mengenal  Tuhan tetapi karena keterbatasan akal dan ilmu yang dimiliki manusia hanya sampai keyakinan bahwa Tuhan itu ada. Ada berbagai cara untuk dapat mengenal tuhan di antaranya dengan cara memperhatikan dan meneliti alam semesta dengan menggunakan akal secara maksimal. Selain itu, kita harus mengetahui dan meyakini sifat Allah SWT.


Prinsip-Prinsip Aqidah Islamiyah


D. Prinsip-Prinsip Aqidah Islamiyah

·         Iman kepada Allah
Beriman kepada Allah adalah meyakini dengan penuh kesadaran bahwa Allah-lah dzat yang paling berhak disembah, karena Dia menciptakan, membina, mendidik dan menyediakan segala kebutuhan manusia
·         Iman kepada malaikat
Beriman kepada malaikat adalah meyakini dengan penuh kesadaran bahwa Allah menciptakan makhluk dari cahaya. Sifat-sifat malaikat di antaranya :
1.       Selalu patuh dan taat
2.       Sebagai penyampai wahyu
3.       Diciptakan dari cahaya
4.       Mempunyai kemampuan yang luar biasa
·         Iman kepada kitab suci
Kitab-kitab yang berasal dari firman Allah seluruhnya ada empat :
1.    Taurat diturunkan kepada Nabi Musa As
2.    Zabur diturunkan kepada Nabi Daud As
3.    Injil diturunkan kepada Nabi Isa As
4.    Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
·         Iman kepada Nabi dan Rasul
Allah mengutus para Nabi dan Rasul untuk membawa kabar gembira kepada umat manusia, memberi teladan akhlak mulia dan berpegang teguh terhadap ajaran Allah. Sifat-sifat yang ada pada diri Nabi dan Rasul Allah adalah :
a.       Shiddiq artinya benar. Apa yang disabdakan Nabi adalah benar karena Nabi tidak berkata-kata kecuali apa yang diwahyukan Allah SWT.
b.      Amanah artinya dapat dipercaya. Segala urusan akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya
c.       Fathanah artinya bijaksana dan cerdas. Nabi mampu memahami perintah-perintah Allah dan menghadapi penentangnya dengan bijaksana.
d.      Tabligh artinya menyampaikan. Nabi menyampaikan kepada umatnya apa yang diwahyukan Allah kepadanya
·         Iman kepada hari akhir
Beriman kepada hari akhir adalah meyakinibahwa manusia akan mengalami kesudahan dan meminta pertanggung jawaban di kemudian hari.Al-Qu’ran selalu menggugah hati dan pikiran manusia dengan menggambarkan peristiwa-peristiwa hari kiamat, dengan nama-nama yang unik, misalnya al-zalzalah, al-qari’ah, an-naba’ dan al-qiyamah. Istilah-istilah tersebut mencerminkan peristiwa dan keadaan yang bakal dihadapi manusia pada saat itu.
·         Iman kepada qada’ dan qadar
Menurut bahasa, qada memiliki beberapa pengertian yaitu : hukum, ketetapan, pemerintah, kehendak, pemberitahuan, penciptaan. Menurut istilah adalah ketetapan Allah sejak zaman azali sesuai dengan iradah-Nya tantang segala sesuatu yang berkenan dengan makhluk. Sedangkan qadar adalah kejadian suatu ciptaanyang sesuai dengan penetapan. Iman kepada qada dan qadar artinya percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah telah menentukan tentang segala sesuatu bagi makhluknya.
Para ulama kalam membagi takdir menjadi dua macam, yakni :
a.       takdir muallaq adalah takdir yang berkaitan dengan ikhtiar (usaha) manusia
misalnya : orang miskin berubah menjadi kaya atas kerja kerasnya
b.      takdir mubram adalah takdir yang terjadi pada pada diri manusia dan tidak dapat diubah-ubah
misalnya : kematian, kelahiran dan jenis kelamin






Metode Peningkatan Kualitas Aqidah Islamiyah





E.  Metode Peningkatan Kualitas Aqidah Islamiyah
  •   Meyakini keesaan Allah (Unity of Godhead)
Setiap manusia harus memiliki aqidah yang benar tentang Tuhan, bahwa Dia adalah Esa. QS Al Ikhlas ayat 1-4 memberi petunjuk tentang jati diri Allah.
1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.                                               

2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.          
3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,                                       
4. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."                       

  •          Meyakini Allah menciptakan segala sesuatu (Unity of Creation)
Dengan kuasa Allah alam semesta dicipta dengan sangat mengagumkan.
Alam raya dicipta Allah dengan tujuan dan bukan sia-sia
  •        Meyakini Allah menghargai dan memuliakan manusia (Unity of Mankind)
Manusia adalah makhluk Allah yang terhormat dan fungsional. Keterhomatan itu dapat dilihat dari segi kesempurnaan penciptaannya dibanding makhluk lainnya, sehingga Allah memuliakannya tanpa pandang status dan golongan dan secara fungsional manusia yang paling layak menjadi penguasa bumi. 
  •          Meyakini Allah memberi petunjuk sebagai pedoman hidup (Unity of Guidance)
Pedoman hidup seorang muslim adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Rasulullah SAW bersabda : “ Aku tinggalkan kepada kamu sekalian dua perkara yang tidak akan tersesat kamu selama kamu berpegang teguh kepada keduanya, yaitu kitab Allah dan Sunnah Nabi-Nya”. (HR. Ibnu Abdil Barr)